Jelang pelaksanaan putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2012, salah satu calon gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, menjadi target "serangan tengah malam".
Pasalnya, pada Rabu (19/9/2012) tengah malam beredar booklet berisi kumpulan artikel mengenai Solo dan Jokowi, panggilan akrab Joko Widodo.
Sekitar pukul 23:40 WIB, booklet setebal 32 halaman berwarna ini dibagikan di Jalan Gunung Sahari Raya, Jakarta. Booklet ini dibagikan oleh setidaknya tiga pemuda berusia 20 tahunan. Salah satu dari antara mereka mengenakan kaos hitam dan jaket jeans.
Booklet ini memiliki kata pengantar dan penutup. Sepenggal baris kata pengantar booklet ini berbunyi, "Apakah benar Jokowi berhasil memimpin Solo? Ataukah hanya isapan jempol yang dibesar-besarkan melalui media cetak/televisi di Jakarta?"
Ada 20 artikel dari beberapa kantor berita online yang ada dalam booklet ini. Antara lain: Harianjogja.com, Solopos.com, Detik.com, Kompas.com, Solopos.com, Mediaindonesia.com, Berita8.com. Harianjoglosemar.com, Liputan6.com, Timlo.net, dan Suaramerdeka.com.
Masing-masing artikel menggambarkan kemacetan yang terjadi di Solo, banjir, kemiskinan, human trafficking, sampah, korupsi, hutang PDAM Solo, serta sepinya Pasar Panggungrejo dari pengunjung. Booklet ini tidak memiliki alamat redaksi yang jelas. Tidak diketahui siapa di balik pencetakan booklet ini.
|
Haji Joko Widodo jalan jalan bersama rombongan di Pasar Seni Jaya Ancol, Rabu (19/9/2012). Jokowi sapaan Walikota Solo itu bersama rombongan berkunjung disalah satu stan Blok C No. 15 kebetulan si pelukis bernama Sulistiyo Gunawan (42) baru menyelesaikan lukisan Nyi Roro Kidul berjudul Pesan Ibunda Ratu . |